Guru Asal Turki Ini Sukses Solo Riding Keliling Dunia dan Tiba di Indonesia

PETUALANGAN. Potret Piaggio, seorang guru perempuan asal Turki, Gülsah Merve Yüksel berhasil solo riding keliling dunia dan sampai ke Indonesia untuk melakukan petualangan. (Dok. Kompas/Redaksi Parekas)
PETUALANGAN. Potret Piaggio, seorang guru perempuan asal Turki, Gülsah Merve Yüksel berhasil solo riding keliling dunia dan sampai ke Indonesia untuk melakukan petualangan. (Dok. Kompas/Redaksi Parekas)

PENDIDIKAN, PAREKAS – Seorang guru perempuan asal Turki, Gülsah Merve Yüksel, berhasil menyelesaikan perjalanan solo riding keliling dunia dan kini telah sampai di Indonesia untuk melanjutkan petualangannya.

Sebagai kreator konten, Gülsah memulai perjalanan ini dari negaranya, Turki, melintasi rute-rute ekstrem di 23 negara.

Dalam ekspedisinya yang berlangsung selama dua tahun, ia telah menempuh total jarak 60.000 kilometer menggunakan motor Aprilia Tuareg 660.

Setibanya di Indonesia, kedatangannya disambut oleh perwakilan Piaggio Indonesia, perusahaan yang menaungi merek Piaggio, Vespa, dan Aprilia.

Perjalanan yang Penuh Tantangan

Gülsah mengungkapkan, bahwa keputusannya untuk meninggalkan profesinya sebagai guru demi menjelajahi dunia bukanlah hal yang mudah.

“Melepaskan rutinitas saya sebagai seorang guru dan mengambil keputusan besar untuk menjelajahi dunia adalah tantangan tersendiri,” ujarnya dalam keterangan resmi, dilansir Parekas dari Kompas, Minggu (16/3).

Menurutnya, keberanian untuk mengambil langkah pertama sangatlah penting dalam mengejar impian.

“Namun, memiliki keberanian untuk memulai adalah kunci dalam mengejar apa yang kita cintai, dan itu dimulai dengan memilih partner berkendara yang tepat,” tambahnya.

Selama perjalanannya melintasi berbagai negara, ada beberapa destinasi yang memberikan pengalaman tak terlupakan.

Salah satu momen yang paling menguji ketangguhannya adalah saat melintasi Pegunungan Atlas di Maroko. Jalanan berbatu dan ketinggian ekstrem menjadi tantangan besar baginya.

Selain itu, saat melaju di Umling La, India, yang berada di ketinggian 5.800 meter di atas permukaan laut, ia harus menghadapi medan berbatu dan berpasir, ditambah dengan kondisi cuaca yang ekstrem.

Pengalaman Berkesan di Indonesia

Saat tiba di Asia Tenggara, Indonesia menjadi salah satu negara yang memberikan pengalaman paling berkesan bagi Gülsah.

Keindahan alam yang luar biasa serta keramahan masyarakat yang ia temui semakin menguatkan keyakinannya bahwa meninggalkan rutinitasnya adalah keputusan yang tepat.

“Di Bukit Tinggi, saya bertemu dengan para pengendara lokal yang sudah terbiasa dengan posisi garis khatulistiwa karena letaknya hanya sekitar 40 kilometer dari mereka,” ungkapnya.

Perjalanan panjang yang ia tempuh tidak hanya menguji fisik dan mentalnya, tetapi juga memberikan pelajaran berharga tentang kehidupan dan keberanian dalam mengejar impian.***

Penulis: Mustaqim ShiraathEditor: Sulaiman Khalis