KELILING, PAREKAS – Sektor pariwisata di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, bukan hanya berkembang pesat, tetapi juga terbukti menjadi lokomotif baru penggerak ekonomi daerah.
Kontribusi nyata terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) menjadi indikator kuat bahwa pariwisata kini bukan sekadar pelengkap, tapi tulang punggung ekonomi kerakyatan di ujung timur Pulau Madura ini.
Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo, menyatakan bahwa pariwisata adalah sektor strategis yang menyentuh langsung kehidupan masyarakat. Karena itu, pengembangannya menjadi prioritas utama dalam agenda pembangunan daerah.
“Kami terus mendorong munculnya destinasi-destinasi baru sebagai bentuk komitmen memperkuat ekonomi kerakyatan. Wisata adalah sektor yang mampu menghidupkan UMKM, membuka lapangan kerja, dan meningkatkan daya saing daerah,” kata Bupati Fauzi pada Parekas, Minggu (20/4).
Sumenep memang dikaruniai potensi wisata yang lengkap—mulai dari keindahan alam, kekayaan budaya, hingga jejak sejarah masa lampau.
Dalam beberapa tahun terakhir, geliat destinasi-destinasi baru seperti Pantai Sembilan, Gili Labak, dan wisata religi Asta Tinggi semakin mempertegas posisi Sumenep sebagai destinasi unggulan di Jawa Timur.
Dampaknya mulai terasa secara nyata. Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disbudporapar) Sumenep, Moh. Iksan mengungkapkan, bahwa dalam tiga bulan terakhir saja, sektor pariwisata berhasil menyumbang PAD sebesar Rp337 juta.
“Ini baru angka dari awal tahun. Potensinya jauh lebih besar jika dikelola secara maksimal. Kami terus mendorong inovasi dan kolaborasi dengan para pelaku wisata untuk menciptakan ekosistem pariwisata yang berkelanjutan,” ujarnya.
Dengan tren yang terus naik dan dukungan penuh dari pemerintah daerah, sektor pariwisata di Sumenep diprediksi akan menjadi kontributor utama PAD di masa mendatang.
Wisata tidak hanya jadi tontonan, tapi juga jadi tumpuan pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.***