Merek Fashion Lokal yang Dikira Merek Luar Negeri: Bukti Kualitas Produk Indonesia

FASHIONABLE: Salah satu poster promosi 3sedond, merek lokal Indonesia di website resminya. (Istimewa)
FASHIONABLE: Salah satu poster promosi 3sedond, merek lokal Indonesia di website resminya. (Istimewa)

KELILING, PAREKAS – Industri fashion Indonesia semakin menunjukkan taringnya. Tak hanya mampu bersaing dari sisi kualitas dan desain, banyak merek fashion lokal kini tampil layaknya brand internasional.

Bahkan, tidak sedikit yang mengira beberapa di antaranya berasal dari luar negeri, padahal asli buatan anak bangsa. Nama-nama berbahasa Inggris, desain yang modern, serta strategi branding yang kuat, membuat citra mereka sekelas dengan brand global.

Berikut beberapa merek fashion lokal Indonesia yang sering disangka sebagai produk luar negeri:

1. The Executive

Dengan nama yang berbau internasional dan citra sebagai brand profesional, The Executive sering dikira produk luar negeri. Nyatanya, brand ini berasal dari Bandung dan berada di bawah naungan PT Delami Garment Industries. Produk-produknya fokus pada pakaian kerja yang elegan dan modern.

2. Cardinal

Baca Juga:  Menolak Lupa! Mengulik Kembali Dua Wisata Pantai Ikonik Tertua di Kabupaten Sumenep

Merek ini sudah lama dikenal masyarakat Indonesia, terutama untuk produk jeans dan pakaian kasual. Nama Cardinal yang berbahasa Inggris dan model yang modern membuat banyak orang menyangka ini brand Amerika. Padahal, Cardinal merupakan karya lokal yang berdiri sejak 1980-an.

3. Lea Jeans

Sering kali disangka sebagai saingan dari Levi’s atau Lee Jeans, Lea Jeans adalah merek asli Indonesia yang diproduksi oleh PT Lea Sanent. Berdiri sejak tahun 1970-an, Lea menjadi salah satu pelopor fashion denim lokal berkualitas tinggi.

4. Hammer

Mengusung konsep fashion kasual yang sporty dan nama yang terdengar maskulin, Hammer kerap disalahpahami sebagai brand dari luar. Padahal, produk ini adalah hasil karya PT Warna Abadi Utama, sebuah perusahaan lokal yang fokus pada kebutuhan fashion remaja.

5. Logo Jeans

Meski terdengar generik, Logo Jeans punya desain dan gaya pemasaran yang membuatnya terkesan seperti produk Amerika atau Eropa. Brand ini juga rutin hadir di berbagai department store besar di Indonesia.

Baca Juga:  Mudik; Memulung Ingatan di Kampung Kenangan

6. Gianina

Dengan nama bernuansa Italia, Gianina sukses membangun citra elegan. Fokus pada produk sepatu dan tas wanita, merek ini nyatanya merupakan karya lokal yang mulai naik daun di kalangan pencinta fashion wanita Indonesia.

7. Nevada

Banyak orang mengira Nevada berasal dari Amerika karena nama dan desainnya yang mengikuti tren global. Padahal, merek ini adalah private label milik Matahari Department Store, yang sepenuhnya dikembangkan dan diproduksi di Indonesia.

8. Wood

Nama yang sederhana dan branding minimalis membuat Wood tampak seperti merek fashion luar negeri. Faktanya, Wood adalah brand lokal yang memfokuskan diri pada produk fashion pria bergaya kasual dan smart casual.

Baca Juga:  Perbedaan Seloka dan Peribahasa dalam Sastra Madura, Simak 10 Contoh Berikut!

9. 3Second

Salah satu pemain besar di dunia streetwear lokal, 3Second kerap disangka merek luar negeri karena namanya dan desain logonya yang internasional. Merek ini berasal dari Bandung dan berada di bawah naungan PT Bi-ensi Fesyenindo.

10. Greenlight

Satu grup dengan 3Second, Greenlight juga memainkan gaya branding ala streetwear internasional. Meski banyak disangka brand dari Amerika atau Jepang, Greenlight adalah produk lokal yang kini banyak digandrungi anak muda Indonesia.

Fenomena ini membuktikan bahwa merek-merek fashion lokal Indonesia telah mampu mengimbangi brand luar negeri dalam hal kualitas, desain, dan strategi pemasaran.

Jika selama ini kamu menggunakan produk-produk di atas dengan bangga karena mengira itu produk luar, kini kamu bisa lebih bangga—karena ternyata, itu karya anak bangsa.***