Kuda Terbang: Dari Mitologi Hingga Lambang Resmi Kabupaten Sumenep

Kolase: Transformasi lambang kerajaan Sumenep menjadi Logo resmi Kabupaten Sumenep. (Redaksi)
Kolase: Transformasi lambang kerajaan Sumenep menjadi Logo resmi Kabupaten Sumenep. (Redaksi)

CATATAN, PAREKAS – Sumenep, sebuah kabupaten di ujung timur Pulau Madura, menyimpan kekayaan sejarah dan budaya yang sangat kuat.

Salah satu ikon yang menjadi kebanggaan daerah ini adalah Kuda Terbang Sumenep.

Tak hanya menghiasi lambang pemerintahan daerah dan berbagai ruang publik, simbol ini juga sarat akan nilai filosofis, legenda, dan semangat perjuangan. Lantas, apa sebenarnya makna dari Kuda Terbang tersebut?

Kuda Terbang dalam budaya Sumenep merujuk pada cerita rakyat sosok Megaremmeng, seekor kuda ajaib milik Pangeran Jokotole, seorang tokoh penting dalam sejarah Sumenep.

Menurut legenda, Megaremmeng bukanlah kuda biasa. Ia dapat berlari sangat cepat, menembus angin, bahkan dipercaya bisa terbang.

Baca Juga:  Lebaran 2025 Jatuh di Senin Pahing, Berikut Prediksi Fenomena Alam Perspektif Astronomi dan Primbon Jawa

Kuda ini merupakan hadiah dari Adirasa, paman sekaligus guru spiritual Jokotole. Berkat Megaremmeng, Jokotole berhasil memenangkan pertempuran melawan Dampo Tua Lang atau Dampo Abang, sang Palimanan perang dari. China.

Diceritakan dalam beberapa kisah tutur bahwa pertempuran kedua berlangsung di udara, Jokotole dengan Megaremmeng dan Dempo Abang dengan Kapal Laut (yang juga terbang)

Dalam beberapa kisah, Kuda Terbang bukan hanya dongeng rakyat, tetapi juga mengandung makna filosofis yang mendalam

Kuda Terbang tidak hanya hadir dalam cerita rakyat, tapi juga dapat ditemukan dalam beberapa ukiran seperti Lambang resmi Kabupaten Sumenep

Kuda Terbang Sumenep bukan sekadar simbol artistik. Ia adalah representasi dari identitas budaya, semangat perjuangan, serta harapan akan masa depan yang cerah bagi masyarakat Sumenep. Lewat legenda Megaremmeng, masyarakat diajak untuk mengenang kejayaan masa lalu sambil terus melangkah maju dengan penuh keyakinan.

Baca Juga:  Ngevespa Ala Polisi dan TNI di Sumenep Nyare Malem

Sebagai simbol, Kuda Terbang terus menginspirasi generasi muda Madura untuk bangkit, berprestasi, dan membawa harum nama daerahnya di tingkat nasional maupun internasional — layaknya Jokotole yang terbang tinggi bersama kudanya.

Selain itu, sosok kuda terbang juga banyak direpresentasikan dalam ragam kisah dan kepercayaan misalnya Pegasus di Yunani yang menjadi simbol kebebasan, Buraq di Timur Tengah hingga Sleipnir dari mitologi Nordik yang berkaki delapan dan dapat melintasi sembilan dunia.

Di Asia Timur ada Tianma dari Tiongkok dan Simurgh dari Persia yang melambangkan keberuntungan dan kebijaksanaan.

Baca Juga:  Dinsos P3A Sumenep Kucurkan Rp 400 Juta untuk Bansos Disabilitas dan Lansia

Keseluruhan kisah menunjukkan bahwa kuda terbang adalah simbol universal yang menjembatani dunia nyata dan dunia harapan manusia.

Kini masyarakat Sumenep bisa menjumpai makam Megaremmeng si kuda terbang yang berada di sebelah makam Jokotole di Kampung Sa’aa Desa Lanju’ Kecamatan Manding, Kabupaten Sumenep.

Melansir dari berbagai sumber, Pangeran Natakusuma pada Abad ke 18 meresmikan simbol kuda terbang dengan naga besukih sebagai lambang kerajaan.

Hingga kemudian berlanjut pasca kemerdekaan, simbol kuda terbang menjadi logo resmi kabupaten Sumenep yang ditetapkan secara sah melalui ketetapan DPRD pada tanggal 25 Mei 1965 No.3/II/20DPRD-DR/65/2820.