SUMENEP, PAREKAS – Pemerintah Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, mengungkapkan sejumlah strategi agar wisata berbasis desa tetap bertahan dan mampu berkembang di tengah tantangan zaman.
Melalui Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disbudporapar) Sumenep, Moh. Iksan, disampaikan pentingnya keterlibatan aktif dari seluruh elemen terkait dalam pengelolaan wisata desa secara berkelanjutan.
“Jangan biarkan wisata desa stagnan. Diperlukan penataan dan perencanaan yang matang agar tetap diminati,” ujar Iksan, Selasa (29/4).
Ia menegaskan, setidaknya terdapat tiga poin krusial yang menentukan keberlangsungan destinasi wisata desa. Pertama, aksesibilitas menjadi faktor utama. Infrastruktur jalan yang baik dinilai mampu menarik minat wisatawan sejak awal.
“Jika jalannya nyaman, orang akan lebih mudah dan senang berkunjung,” ucapnya.
Iksan juga menekankan pentingnya kelengkapan fasilitas dasar bagi pengunjung, seperti toilet, tempat ibadah, kamar mandi, serta ketersediaan konsumsi.
“Pengunjung butuh kenyamanan. Apalagi kalau ada kuliner khas lokal, itu jadi nilai tambah,” lanjutnya.
Sumenep yang pengunjungnya meningkat karena rutin menjadi lokasi berbagai event. Atraksi musiman dinilai mampu menciptakan pengalaman unik yang menarik wisatawan datang kembali.***
Komunikasi yang intens antara pemerintah desa dan Pemkab juga menjadi kunci sukses. Desa yang proaktif dalam menyampaikan program akan mendapat dukungan lebih maksimal dari pemerintah daerah.
“Kami akan dampingi sampai mereka mampu mandiri. Keuntungannya akan langsung dirasakan masyarakat desa,” jelasnya.
Terakhir, Iksan menekankan bahwa kreativitas adalah bahan bakar utama untuk menggerakkan sektor pariwisata desa.
“Inovasi akan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal. Wisata itu bukan hanya tempat, tapi peluang bagi kemajuan desa,” pungkasnya.***