SUMENEP, PAREKAS – Masyarakat di tiga pulau terpencil, yakni Masalembu, Masakambing, dan Karamian, akhirnya mendapat kesempatan langsung untuk menyuarakan kebutuhan mereka dalam kegiatan reses anggota DPRD Sumenep, Ahmad Juhairi, yang berlangsung dari 7 hingga 12 April 2025.
Selama bertahun-tahun, warga di kepulauan ini merasa suara mereka kerap tak terdengar. Maka dari itu, kehadiran Juhairi dalam agenda reses di wilayah kami menjadi momen yang sangat berarti.
Kami, sebagai warga, memanfaatkan kesempatan ini untuk menyampaikan beragam kebutuhan yang belum terpenuhi.
Di Pulau Masalembu, kami menekankan pentingnya segera didirikan pos keamanan laut. Keamanan wilayah perairan kami sangat krusial, mengingat potensi ancaman dari luar dan aktivitas ilegal yang sering kami temui.
Kami juga berharap adanya kejelasan dalam penentuan alokasi dana pokok pikiran (pokir), perlindungan nyata bagi para nelayan melalui penerapan Perda yang konsisten, serta keterbukaan dalam penggunaan anggaran.
Sementara itu, di Pulau Masakambing, kami menghadapi persoalan klasik: listrik yang sering padam dan tidak stabil. Kami ingin layanan listrik diperbaiki dan ditingkatkan.
Selain itu, kami meminta perhatian terhadap sektor pertanian, termasuk alat-alat dan dukungan terhadap produksi lokal agar tak selalu bergantung pada suplai dari luar.
Jalan yang rusak dan jaringan komunikasi yang lemah pun menjadi keluhan yang kami sampaikan.
Di Pulau Karamian, kami menuntut keterlibatan dalam proses perencanaan pembangunan melalui musrenbang. Keterbukaan informasi anggaran sangat penting agar kami tahu ke mana arah pembangunan desa kami.
Kami juga mendesak adanya pembangkit listrik tambahan, ambulans laut, fasilitas kesehatan yang layak, serta perhatian serius terhadap masalah narkoba yang mulai meresahkan.
Reses kali ini memberi kami harapan. Ahmad Juhairi menyampaikan bahwa masukan dari masyarakat akan dijadikan dasar untuk memperjuangkan program-program yang sesuai dengan kebutuhan riil di kepulauan.
Baginya, reses juga menjadi ajang evaluasi kinerja wakil rakyat oleh konstituennya.
Kami berharap suara kami benar-benar dibawa ke ruang-ruang kebijakan, bukan sekadar dicatat dan dilupakan. Karena kami, masyarakat di ujung timur Sumenep ini, juga berhak atas pembangunan yang adil dan merata. ***