Sketsa  

Pemkab Sumenep Gelar Musrenbang 2025 dan Konsultasi Publik, Bahas Arah Pembangunan Jangka Menengah

SEREMONI. Potret Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo, bersama jajaran Forkopimda, OPD, serta perwakilan masyarakat dalam Musrenbang 2025, meneguhkan komitmen bersama untuk pembangunan daerah yang inklusif dan berkelanjutan. (Redaksi Parekas)
SEREMONI. Potret Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo, bersama jajaran Forkopimda, OPD, serta perwakilan masyarakat dalam Musrenbang 2025, meneguhkan komitmen bersama untuk pembangunan daerah yang inklusif dan berkelanjutan. (Redaksi Parekas)

SUMENEP, PAREKAS – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, Madura, Jawa Timur, menggelar Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) tahun 2025 bersamaan dengan Forum Konsultasi Publik.

Agenda ini menjadi pijakan awal untuk merancang Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahun 2026 dan menyusun rancangan awal Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) periode 2025–2029.

Kegiatan ini bukan sekadar rutinitas tahunan, melainkan merupakan langkah strategis dalam merancang arah pembangunan agar hasilnya benar-benar menyentuh kebutuhan masyarakat.

Keterlibatan Berbagai Elemen dalam Musrenbang

Forum Musrenbang yang berlangsung di Ruang Rapat Arya Wiraraja, Kantor Bupati Sumenep, pada Kamis, 27 Maret 2025, menghadirkan sejumlah pihak penting.

Di antaranya unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), anggota DPRD, jajaran organisasi perangkat daerah (OPD), kalangan akademisi, serta representasi masyarakat.

Para peserta tidak hanya datang untuk menghadiri acara, tetapi turut dilibatkan sebagai pengambil keputusan penting mengenai arah kebijakan pembangunan daerah.

Dalam sambutannya, Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo, menegaskan bahwa program-program pembangunan mesti dirancang berdasarkan kondisi riil yang terjadi di lapangan, bukan semata-mata dari data dan statistik.

“Kami ingin memastikan bahwa setiap kebijakan yang dirumuskan benar-benar memiliki dampak positif bagi masyarakat. Oleh sebab itu, aspirasi dari tingkat desa hingga kecamatan harus kita pelajari secara menyeluruh agar selaras dengan kebutuhan daerah,” ujar Bupati Fauzi, Kamis (27/3).

Baca Juga:  Konvoi, Cara Paling Tolol Menyambut Keluarga dari Tanah Suci Mekkah

Lima Misi Prioritas Pembangunan Jangka Menengah

Musrenbang tahun ini tidak hanya menjadi ruang diskusi, melainkan juga mempertegas komitmen Pemerintah Kabupaten Sumenep dalam menciptakan pembangunan yang berkelanjutan dan terarah.

Lima misi strategis yang akan menjadi panduan utama pembangunan selama lima tahun mendatang meliputi:

1. Peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) di sektor pendidikan, kesehatan, dan ketenagakerjaan agar masyarakat memiliki daya saing yang lebih baik.

2. Penguatan ekonomi berbasis wilayah, demi mewujudkan kemandirian ekonomi masyarakat dan mengangkat taraf kesejahteraan.

3. Reformasi tata kelola pemerintahan yang mengedepankan transparansi, inovasi, dan responsivitas untuk peningkatan pelayanan publik.

4. Pembangunan yang berakar pada gotong royong dan kearifan lokal, demi menjaga identitas budaya dan sosial masyarakat Sumenep.

5. Pemerataan infrastruktur antara wilayah daratan dan kepulauan, guna mengurangi kesenjangan dan meningkatkan konektivitas antarwilayah.

Pencapaian Selama Lima Tahun Terakhir dan Tantangan ke Depan

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sumenep, Arif Firmanto, dalam laporannya mengemukakan sejumlah keberhasilan pembangunan dalam kurun waktu lima tahun terakhir.

Baca Juga:  Sosialisasi dan Strategi KPU Sumenep Gaet Pemilih: Dari Ibu Rumah Tangga hingga Pemilih Pemula

Beberapa indikator capaian yang disebutkan antara lain adalah peningkatan nilai Indeks Pembangunan Manusia (IPM) hingga mencapai 69,78 persen pada 2025, penurunan tingkat pengangguran terbuka menjadi 1,69 persen, serta naiknya angka investasi daerah yang mencapai Rp 2,74 triliun sepanjang tahun 2024.

Namun, ia juga menyoroti tantangan yang masih dihadapi, terutama ketimpangan pembangunan antara wilayah kepulauan dan daratan.

“Kita harus memastikan bahwa pembangunan tidak hanya maju, tetapi juga merata dan inklusif. Optimalisasi potensi daerah harus terus kita tingkatkan agar lebih kompetitif di berbagai sektor,” ungkap Arif.

Usulan Masyarakat dan Pokok Pikiran Dewan Jadi Bahan Penyusunan RKPD dan RPJMD

Hasil pengumpulan aspirasi dari Musrenbang tingkat desa dan kecamatan mencatat sebanyak 912 usulan dari masyarakat. Selain itu, terdapat pula 933 pokok pikiran (Pokir) dari anggota DPRD yang akan dijadikan bahan acuan utama dalam penyusunan RKPD 2026 serta RPJMD 2025-2029.

Forum juga menyoroti beberapa isu strategis yang menjadi fokus pembangunan ke depan, seperti:

1. Peningkatan infrastruktur dasar di wilayah kepulauan, meliputi akses jalan, jembatan, dan ketersediaan air bersih.

2. Pengembangan sektor pariwisata dan industri kreatif sebagai sumber pertumbuhan ekonomi baru.

Baca Juga:  Bupati Sumenep Paparkan Visi dan Misi 2025-2030 dalam Rapat Paripurna DPRD

3. Peningkatan akses layanan pendidikan dan kesehatan di daerah yang sulit dijangkau.

4. Penguatan peran UMKM dan sektor pertanian agar mampu bersaing dan berkelanjutan.

5. Perluasan program sosial untuk mengurangi kemiskinan dan mendorong kesejahteraan rakyat.

Musrenbang ini diharapkan mampu menjadi titik tolak menuju pembangunan Sumenep yang lebih inklusif dan terintegrasi, bukan sekadar acara formalitas belaka.

“Kunci utama keberhasilan pembangunan adalah kolaborasi dan sinergi antara pemerintah, DPRD, akademisi, serta masyarakat. Dengan kerja sama yang solid, kita bisa membawa Sumenep menjadi daerah yang lebih maju, unggul, dan sejahtera,” tegas Bupati Fauzi.

Harapan dan Komitmen Bersama untuk Masa Depan Sumenep

Turut hadir dalam kegiatan tersebut Wakil Bupati Sumenep, Kepala Bakorwil Madura, jajaran Forkopimda, pimpinan OPD, akademisi, tokoh masyarakat, serta berbagai elemen strategis lainnya yang siap ambil bagian dalam proses pembangunan.

Dengan semangat gotong royong dan optimisme, Musrenbang tahun 2025 diharapkan menjadi titik awal lahirnya perubahan nyata.

Bukan hanya tentang menyusun dokumen perencanaan, melainkan juga tentang menggagas masa depan Sumenep yang lebih sejahtera dan berkeadilan bagi seluruh warganya.***