SUMENEP, PAREKAS – Demi meningkatkan partisipasi dalam Pilkada 2024, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumenep mengintensifkan sosialisasi kepada masyarakat. Beragam pendekatan diterapkan agar pemilih tidak melewatkan kesempatan menggunakan hak suaranya.
Fokus utama KPU kali ini adalah kelompok perempuan, pemilih pemula, dan masyarakat umum, dengan strategi yang lebih inklusif dan langsung menyentuh kehidupan sehari-hari warga.
Perempuan, terutama ibu rumah tangga, menjadi salah satu target utama sosialisasi. Komisioner KPU Sumenep bidang SDM dan Partisipasi Masyarakat, Muhlis, menjelaskan bahwa peran perempuan sangat strategis dalam menyebarluaskan informasi pemilu di lingkup keluarga.
“Ibu rumah tangga sering menjadi sumber informasi utama dalam keluarga. Jika mereka paham pentingnya Pilkada, mereka bisa mengajak suami, anak, dan anggota keluarga lainnya untuk ikut berpartisipasi di TPS,” ujar Muhlis, Selasa (18/3).
Selain perempuan, pemilih pemula seperti pelajar dan mahasiswa juga menjadi sasaran utama. KPU Sumenep berupaya memberikan edukasi mengenai pentingnya demokrasi dan dampak suara mereka terhadap kepemimpinan daerah.
“Kami ingin memastikan bahwa generasi muda memiliki pemahaman yang baik tentang pemilu dan tidak bersikap apatis terhadap proses demokrasi,” tambahnya.
Untuk menjangkau lebih banyak masyarakat, KPU Sumenep menggandeng berbagai pihak, termasuk Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), Panitia Pemungutan Suara (PPS), serta komunitas lokal yang memiliki pengaruh di daerahnya.
Salah satu strategi yang digunakan adalah program “KPU Goes to Campus” dan “KPU Goes to School,” yang menyasar mahasiswa dan pelajar agar mereka lebih memahami proses pemilu secara langsung. Selain itu, KPU juga menerapkan metode inklusif bagi kelompok disabilitas, memastikan mereka mendapatkan informasi dengan cara yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
“Kami tidak ingin ada kelompok yang tertinggal dalam mendapatkan edukasi pemilu, termasuk penyandang disabilitas yang memiliki hak suara sama seperti warga lainnya,” jelas Muhlis.
Mendekati hari pemungutan suara, KPU Sumenep mengintensifkan sosialisasi dengan metode woro-woro. Tim dari PPK dan PPS turun langsung ke lapangan menggunakan kendaraan berpelantang suara untuk mengingatkan warga agar datang ke TPS.
“Langkah ini terbukti efektif di berbagai wilayah karena pesan langsung didengar masyarakat. Harapannya, mereka tidak lupa dan merasa terdorong untuk datang ke TPS pada hari pemilihan,” ungkap Muhlis.
Dengan berbagai strategi yang diterapkan, KPU Sumenep optimis partisipasi pemilih dalam Pilkada 2024 akan meningkat, sehingga pemimpin yang terpilih benar-benar mencerminkan aspirasi masyarakat***