Parekas dan Bupati Sumenep Bahas Literasi Kebudayaan untuk Generasi Muda

LITERATUR. Potret diskusi bersama Komunitas Parekas dengan Bupati Achmad Fauzi Wongsojudo, di Pendopo Agung Keraton Sumenep. (doc.parekas.com)
LITERATUR. Potret diskusi bersama Komunitas Parekas dengan Bupati Achmad Fauzi Wongsojudo, di Pendopo Agung Keraton Sumenep. (doc.parekas.com)

KELILING, PAREKAS – Komunitas Parekas mengadakan pertemuan dengan Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo, guna membahas persiapan program literasi kebudayaan yang direncanakan berlangsung pada April 2025.

Pertemuan tersebut digelar di Pendopo Agung Keraton Sumenep pada Senin (10/2/2025) lalu, dihadiri oleh berbagai pihak yang terlibat dalam pelaksanaan program ini.

Amin, selaku Koordinator Komunikasi Parekas, menjelaskan bahwa program ini mengusung konsep pentahelix, yaitu kerja sama antara berbagai unsur, termasuk Dinas Pendidikan (Disdik) Sumenep serta Dinas Kebudayaan, Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disbudporapar) Sumenep.

“Kami ingin menghadirkan program yang tidak hanya menjadi sarana edukasi, tetapi juga dapat meningkatkan kesadaran masyarakat, khususnya pelajar dan mahasiswa, terhadap kekayaan budaya lokal,” ujar Amin dalam keterangannya kepada wartawan, Kamis (27/2).

Baca Juga:  Cek Fakta: Merendam Handphone dalam Beras Setelah Jatuh ke Air, Efektif atau Tidak?

Mendukung inisiatif tersebut, Kepala Disdik Sumenep, Agus Dwi Saputra, menilai bahwa kegiatan ini berperan penting dalam memperkuat pemahaman generasi muda mengenai warisan budaya daerah.

“Kami berkomitmen untuk bekerja sama demi kelancaran program ini, sehingga bisa memberikan manfaat edukatif bagi siswa, mahasiswa, dan seluruh elemen pelajar di Sumenep,” ungkap Agus.

Di sisi lain, Bupati Achmad Fauzi Wongsojudo menyambut baik rencana tersebut. Ia berharap agar program literasi kebudayaan ini dapat menjadi ajang bagi masyarakat untuk lebih mengenal dan menjaga keberagaman budaya lokal.

Baca Juga:  Petugas Kesehatan di Sumenep Didorong Lebih Aktif dalam Pencegahan DBD

“Sumenep memiliki kekayaan budaya yang luar biasa. Melalui program ini, kita bisa mengambil langkah strategis untuk memperkenalkan dan melestarikan nilai-nilai budaya yang kita miliki,” tutur Bupati.

Saat ini, rencana penyelenggaraan program masih dalam tahap pematangan konsep dan teknis. Komunitas Parekas bersama pihak terkait terus berkoordinasi agar kegiatan ini dapat berjalan dengan optimal serta memberikan dampak positif bagi masyarakat Sumenep.

Baca Juga:  Menolak Lupa! Mengulik Kembali Dua Wisata Pantai Ikonik Tertua di Kabupaten Sumenep

Sebagai informasi, Parekas merupakan komunitas literasi kebudayaan yang memiliki visi besar dalam menjadikan Madura sebagai pusat literasi budaya. Nama “Parèkas” sendiri berasal dari bahasa Madura yang berarti cerdas, berwawasan luas, dan berpengetahuan mendalam.

Filosofi tersebut mencerminkan semangat komunitas dalam mencerdaskan masyarakat melalui literasi kebudayaan.

Tak hanya sekadar komunitas diskusi, Parekas hadir sebagai gerakan kebudayaan dengan desain strategis yang bertujuan menjadikan Madura sebagai episentrum literasi budaya, baik di tingkat nasional maupun global.***